Cara Menghitung Kebutuhan Keramik untuk Lantai



Keramik adalah salah satu bahan yang sering digunakan untuk melapisi lantai rumah. Keramik memiliki berbagai macam ukuran, warna, motif, dan kualitas. Untuk mendapatkan hasil yang rapi dan sesuai dengan keinginan, kita perlu menghitung kebutuhan keramik dengan tepat sebelum membelinya. Bagaimana caranya?

Langkah-langkah Menghitung Kebutuhan Keramik


Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan untuk menghitung kebutuhan keramik, yaitu:
  1. Menghitung luas lantai yang akan dilapisi keramik. Luas lantai adalah hasil perkalian antara panjang dan lebar lantai. Satuan yang digunakan adalah meter persegi (m2). Misalnya, jika kita ingin melapisi lantai kamar yang berukuran 3 meter x 3 meter, maka luas lantainya adalah 3 x 3 = 9 m2.
  2. Menghitung luas satu keping keramik. Luas keramik adalah hasil perkalian antara panjang dan lebar keramik. Satuan yang digunakan juga adalah meter persegi (m2). Namun, biasanya ukuran keramik yang dijual di pasaran adalah dalam satuan sentimeter (cm). Oleh karena itu, kita perlu mengubahnya menjadi meter dengan cara membagi dengan 100. Misalnya, jika kita memilih keramik yang berukuran 60 cm x 60 cm, maka luas keramiknya adalah 0.6 x 0.6 = 0.36 m2.
  3. Menghitung jumlah keping keramik yang dibutuhkan untuk menutupi seluruh lantai. Jumlah keramik adalah hasil pembagian antara luas lantai dengan luas keramik. Satuan yang digunakan adalah keping. Misalnya, jika luas lantai adalah 9 m2 dan luas keramik adalah 0.36 m2, maka jumlah keramiknya adalah 9 / 0.36 = 25 keping.
  4. Menghitung jumlah dus keramik yang dibutuhkan. Jumlah dus keramik adalah hasil pembagian antara jumlah keping keramik dengan jumlah keping keramik yang ada dalam satu dus. Satuan yang digunakan adalah dus. Misalnya, jika jumlah keramik adalah 25 keping dan satu dus berisi 3 keping, maka jumlah dus keramiknya adalah 25 / 3 = 8.33 dus. Karena kita tidak bisa membeli keramik dengan pecahan dus, maka kita harus membulatkan ke atas menjadi 9 dus. Jika satu dus berisi 4 keping, maka jumlah dus keramiknya adalah 25 / 4 = 6.25 dus. Kita juga harus membulatkan ke atas menjadi 7 dus.
  5. Menambahkan cadangan keramik untuk mengantisipasi kerusakan atau kesalahan saat pemasangan. Cadangan keramik adalah persentase tambahan dari jumlah keramik yang dibutuhkan. Biasanya, cadangan keramik sekitar 10% dari jumlah keramik yang dibutuhkan. Misalnya, jika jumlah keramik adalah 25 keping, maka jumlah keramik dengan cadangan adalah 25 x 1.1 = 27.5 keping. Kita harus membulatkan ke atas menjadi 28 keping. Jumlah dus keramik dengan cadangan adalah hasil pembagian antara jumlah keramik dengan cadangan dengan jumlah keping keramik per dus. Misalnya, jika jumlah keramik dengan cadangan adalah 28 keping dan satu dus berisi 3 keping, maka jumlah dus keramik dengan cadangan adalah 28 / 3 = 9.33 dus. Kita harus membulatkan ke atas menjadi 10 dus. Jika satu dus berisi 4 keping, maka jumlah dus keramik dengan cadangan adalah 28 / 4 = 7 dus.

Contoh Perhitungan Kebutuhan Keramik

Untuk memperjelas cara menghitung kebutuhan keramik, berikut adalah contoh perhitungan untuk kamar berukuran 3 meter x 3 meter dengan menggunakan keramik berukuran 60 cm x 60 cm yang berisi 3 keping per dus:
  1. Luas lantai = 3 x 3 = 9 m2
  2. Luas keramik = 0.6 x 0.6 = 0.36 m2
  3. Jumlah keramik = 9 / 0.36 = 25 keping
  4. Jumlah dus keramik = 25 / 3 = 8.33 dus. Dibulatkan ke atas menjadi 9 dus.
  5. Jumlah keramik dengan cadangan = 25 x 1.1 = 27.5 keping. Dibulatkan ke atas menjadi 28 keping.
  6. Jumlah dus keramik dengan cadangan = 28 / 3 = 9.33 dus. Dibulatkan ke atas menjadi 10 dus.

Jadi, untuk kamar 3x3 dengan ukuran keramik 60x60 yang berisi 3 keping per dus, kita membutuhkan 10 dus keramik dengan cadangan.

Subscribe to receive free email updates: